Pages

Subscribe:

Labels

Friday, June 14, 2013

Buah noni herbal hepatitis

Waspadalah jika saat ini Anda sedang mengalami penyakit hepatitis B karena derajat bahayanya lebih tinggi dibandingkan hepatitis A! Penyakit ini memiliki dampak yang lebih serius dibandingkan hepatitis A yang sebetulnya tak berbeda jauh dengan penyakit demam biasa. Bila seorang penderita penyakit ini sudah terjangkit virusnya selama bertahun-tahun, maka dapat berujung pada peradangan hati, kemudian berlanjut pada sirosis hati dan akhirnya kanker hati.
Penyakit berbahaya ini merupakan endemik untuk sejumlah negara-negara di Afrika dan sebagian Asia. Yang menjadi penyebab utama penyakit ini ternyata bukan hanya sebatas virus, melainkan juga beberapa hal lainnya seperti keracunan obat atau paparan zat kimia seperti tetraklorida, arsen, dan fosfor.
Yang paling menakutkan, menurut sejumlah penelitian, keganasan virus hepatitis B ini bisa seratus kali lebih berbahaya dibandingkan virus HIV/AIDS yang saat ini belum ada obatnya.
Adapun gejala-gejala yang biasanya ditimbulkan dari hepatitis B ini meliputi perut yang terasa mual sampai mau muntah, demam ringan, nafsu makan berkurang, dan perut tidak enak.
Jika gejala-gejala ringan tersebut tidak segera diobati, maka akan timbul gejala utama penyakit hepatitis B ini yakni bagian mata yang sebelumnya tampak putih akan terlihat menguning, kulit di sekujur tubuh menguning, begitu juga air seni yang juga nampak berwarna kuning. Jika sudah begitu, maka Anda harus segera mencari cara untuk mengobatinya secara tepat.
Saat ini, seiring dengan makin berkembangnya dunia kedokteran, mekanisme yang digunakan untuk mengobati penyakit hepatitis B ini juga semakin beragam.
Selain pengobatan dengan cara-cara medis, penderita hepatitis B juga bisa melakukan pengobatan dengan cara herbal atau non medis. Pengobatan dengan cara herbal ini menggunakan bahan-bahan alami yang terbebas dari segala unsur kimia seperti pada obat-obatan modern.
Biaya yang relatif murah dan khasiatnya yang telah teruji, menjadi keunggulan pengobatan secara herbal. Berbagai jenis tanaman obat yang sudah terbukti mampu dalam mengobati hepatitis B seperti Kunyit, Sambiloto, Temulawak, dan buah Noni/Pace.
Untuk yang terakhir, khasiatnya sudah terbukti secara ilmiah melalui serangkaian penelitian yang telah dilakukan. Buah Noni mampu melakukan pencegahan dan pengobatan sekaligus terhadap serangan virus hepatitis B yang membahayakan.
Jika dikonsumsi secara rutin, buah Noni sebagai suplemen makanan yang sangat bermanfaat, dapat menstimuilasi sistem kerja kekebalan tubuh manusia.
Dengan konsumsi setiap hari, maka penggunaannya dapat mengoptimalkan sistem pertahanan tubuh dari berbagai serangan bakteri ataupun virus, termasuk virus hepatitis B.
Menurut penelitian yang pernah dilakukan Burns School of Medicine Hawaii University, buah Noni sangat kaya polisakarida yang dapat meningkatkan sistem ketahanan tubuh dengan meningkatkan kinerja sel darah putih.
Disamping itu, buah Noni memiliki kemampuan dalam menstimulasi tubuh untuk memproduksi nitrit oksida (NO) yang sangat berguna dalam membunuh infeksi yang dilakukan oleh virus dan bakteri.
Selain kandungan polisakarida, buah Noni juga memiliki suatu zat yang disebut dengan iridoid yang sangat berperan dalam mengatasi penyakit berbahaya seperti hepatitis A, B, dan C.
Zat iridoid inilah yang berperan dalam melawan virus yang menginfeksi tubuh dan menyebabkan hepatitis B. Disaat yang bersamaan, Noni juice akan mengembalikan fungsi organ tubuh yang telah rusak akibat diserang oleh virus yang menjadi penyebab hepatitis B tersebut.
Makanya itu, tak ada keraguan lagi untuk menggunakan buah Noni ini dalam menjaga dan menyembuhkan hepatitis B. Sudah banyak orang yang merasakan khasiat buah Noni ini sehingga tak ada salahnya Anda pun ikut merasakan khasiatnya untuk mengobati penyakit hepatitis B yang tengah diderita.


Ad

Khasiat buah mangga

Siapa yang tak tahu dengan buah yang satu ini: enak dilihat, manis, dan cukup mudah didapatkan. Mayoritas masyarakat di negeri ini menyukai buah Mangga, baik dalam keadaan masih mentah (untuk dirujak), setengah matang, sampai Mangga matang. Namun, apakah Mangga hanya enak dilihat dan dimakan saja? Tentu saja tidak. Mungkin Anda akan semakin takjub jika mengetahui ternyata buah Mangga juga memiliki banyak khasiat, salah satunya dapat menurunkan kadar gula darah di dalam tubuh.
Menurut sejumlah penelitian, buah Mangga memiliki kandungan polifenol yang bermanfaat untuk menurunkan kadar gula dalam darah sehingga dapat mengurangi kemungkinan obesitas.
Hal itu selaras dengan hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Experimental Biology Conference 2013. Di dalam hasil publikasi tersebut, disebutkan bahwa peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan diabetes atau obesitas dan hal itu bisa diatasi dengan mengonsumsi buah Mangga yang mengandung polifenol.
Tahukah Anda apa itu polifenol? Polifenol sendiri merupakan jenis mikronutrien yang ditemukan di dalam tumbuhan. Dalam berbagai penelitian, polifenol banyak dikaitkan dengan khasiatnya sebagai pencegahan penyakit.
Dan patut berbangga bagi Anda yang gemar menyantap Mangga karena disebutkan bahwa buah enak tersebut memiliki kandungan polifenol dan antioksidan yang kaya sehingga dapat meningkatkan metabolisme di dalam tubuh dan melawan diabetes.
Selain khasiat anti-diabetes, polifenol jenis quercetin yang terkandung di dalam buah Mangga, juga memiliki kemampuan dalam melawan inflamasi dan hipertensi.
Dan yang terpenting ialah kandungan kaempfrol yang sangat berperan dalam menghambat terjadinya pertumbuhan sel kanker yang membahayakan. Pertanyaannya, sudahkah Anda mengonsumsi cukup buah dalam setiap harinya?
Lantas, adakah bukti valid yang menunjukkan bahwa buah Mangga benar-benar mengandung polifenol yang dapat menurunkan kadar gula dalam darah?
Dari sekian banyak penelitian yang telah dilakukan, penelitian ilmiah yang dilakukan oleh peneliti dari Oklahoma University, Dr Edralin Lucas, patut dijadikan acuan.
Dalam penelitian tersebut, dilakukan uji coba terhadap 20 orang yang menderita obesitas dengan memberikan 10 gram Mangga yang sudah dikeringkan. Mereka disuruh untuk mengonsumsi Mangga tersebut setiap hari dalam jangka waktu 12 minggu.
Dan tahukah Anda, apa hasilnya? Ternyata kadar gula darah dari ke-20 partisipan tersebut menurun secara drastis meskipun kadar lemaknya tidak ada perubahan.
Hal itu membuktikan bahwa konsumsi Mangga secara teratur dan konsisten dengan kadar cukup sangat membantu dalam menurunkan kadar gula darah.
Penelitian tersebut juga secara konsisten dilakukan pada tikus yang diberikan makanan dengan kadar lemak tinggi dan selanjutnya diberikan Mangga. Hasilnya, kandungan gula darah dalam tikus tersebut menurun secara signifikan.
Penelitian tersebut paling tidak telah membuktikan bahwa Mangga memiliki manfaat yang sangat besar terutama untuk menurunkan kadar gula dalam darah.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika mulai sekarang Anda mengonsumsi Mangga secara rutin supaya efeknya yang dapat menurunkan kadar gula di dalam darah bisa dirasakan.
Tidaklah sulit untuk mendapatkan buah yang segar dan manis ini. Selain menurunkan kadar gula darah, kandungan polifenolnya juga diketahui dapat menghambat inflamasi sel kanker sehingga sangat menguntungkan bagi Anda yang gemar mengonsumsi Mangga dan kebetulan tengah menderita sakit kanker.

Ad

Wednesday, June 12, 2013

Mengontrol kadar gula dalam darah

Jakarta, Sakit gula bisa-bisa saja dicegah dengan berolahraga dan menjaga pola makan. Namun sebuah studi baru mengatakan bahwa jalan kaki dengan kecepatan sedang 30 menit setelah makan dapat mengendalikan kadar gula darah lansia secara signifikan. Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care, jalan kaki selama 15 menit ini begitu penting karena kadar gula darah seseorang akan naik setelah makan. Pada generasi muda yang masih sehat dan bugar, insulin akan membantu mengendalikan kadar gula darah, termasuk memilah beberapa bagian agar dapat disimpan di dalam hati sebagai energi. Namun sistem ini menjadi semakin tidak efisien seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini dikemukakan oleh ketua tim peneliti, Loretta DiPietro dari Department of Exercise Science, The George Washington University School of Public Health and Health Services. Padahal meninggalkan terlalu banyak glukosa di dalam darah tak hanya menyebabkan munculnya penyakit diabetes tipe 2, tapi juga kerusakan kardiovaskular. Itulah mengapa banyak pakar yang merekomendasikan 45 menit olahraga setiap harinya karena olahraga telah lama diketahui mampu membantu mencegah efek-efek ini. Tapi DiPietro menekankan banyak lansia yang sudah tidak mampu atau termotivasi untuk berolahraga secara rutin. Hal ini menginspirasi DiPietro dan rekan-rekannya untuk melakukan percobaan dengan melibatkan 10 partisipan yang rata-rata usianya 60 tahun dan dilaporkan mengalami kenaikan kadar gula darah tapi tidak mengidap diabetes, untuk menjalani tiga percobaan berbeda selama dua hari, empat minggu sekali, dalam sebuah ruangan yang dirancang khusus untuk percobaan tersebut. Sementara kadar glukosa mereka terus diawasi, setiap partisipan diminta berolahraga dengan jalan kaki di atas treadmill selama 45 menit di pagi hari, atau 45 menit di sore hari, atau 15 menit setiap 30 menit setelah diberi pola makan yang dikontrol secara ketat dengan kecepatan sekitar 3 mil per jam. Di hari pertama dari setiap periode dua hari latihan, partisipan tidak diminta berolahraga sama sekali. Persis seperti dugaan, tanpa berolahraga kadar gula darah partisipan naik dan tidak terkontrol dengan baik. Namun sesi treadmill selama 45 menit di pagi hari dan tiga kali sesi jalan kaki selama 15 menit sama-sama dapat mengendalikan kadar gula darah dalam periode dua hari dan hasilnya jauh lebih baik daripada sesi jalan kaki selama 45 menit di sore hari. Tapi hanya jalan kaki selama 15 menitlah yang dapat menurunkan lonjakan kadar gula darah secara signifikan tiga jam setelah makan. Dengan begitu, peneliti menyimpulkan bahwa jalan kaki bisa dijadikan salah satu sarana untuk membantu mencegah diabetes pada lansia. "Ini bukan untuk menurunkan berat badan dan ini takkan meningkatkan kebugaran kardiovaskular Anda. Ini hanya spesifik untuk mengendalikan glikemi pada lansia," kata DiPietro seperti dilansir nbcnews, Kamis (13/6/2013). Kendati begitu, DiPietro menekankan bahwa manfaat ini tak hanya dapat dirasakan oleh lansia, tapi semua orang mengalami lonjakan glukosa setelah makan. "Jika Anda duduk di meja kerja seharian lalu Anda pergi makan siang, lebih baik luangkan untuk jalan kaki setelahnya," saran DiPietro. DiPietro menambahkan bahwa olahraga ini juga bermanfaat bagi ibu hamil yang berisiko terkena diabetes gestasional, apalagi karena di tahapan akhir kehamilan, para wanita biasanya enggan atau kesulitan untuk melakukan olahraga selama 45 menit secara langsung. 

(sumber detik

Awas obat diabet ini bisa merusak pankreas

Jakarta, Diabetes dapat dicegah dengan mengontrol berat badan dan mengatur pola makan. Tapi jika sudah terlanjur terkena diabetes, mau tak mau Anda harus mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk mengendalikan kadar gula darah. Hanya saja, yang namanya obat pasti ada efek sampingnya.

Seperti halnya obat diabetes yang dikonsumsi ribuan pasien diabetes Inggris ini. Obat yang seringkali disebut sebagai Exenatide dan Liraglutide ini ternyata diketahui dapat menyebabkan munculnya kanker pankreas pada pasien diabetes, padahal sebelumnya kedua obat ini sempat diklaim sebagai revolusi pengobatan diabetes tipe 2 di Inggris.

Obat ini mengandung hormone glucagon-like peptide 1 (GLP-1) versi sintetis yang aslinya dihasilkan oleh usus dan mendorong tubuh untuk melepaskan insulin atau senyawa kimia yang bertugas mengendalikan kadar gula darah. Tak hanya itu, obat ini diketahui dapat menekan selera makan dan membantu pasien menurunkan berat badannya.

Seperti dilansir Daily Mail, Senin (10/6/2013), obat GLP-1 ini pertama kali disetujui pemakaiannya oleh National Health Service (NHS) Inggris pada tahun 2009 dan diberikan dalam 25.000 resep tiap tahunnya. Kendati begitu, belum diketahui dengan pasti berapa banyak pasien yang telah mengonsumsi obat yang dijual dengan merk Byetta dan Victoza.

Namun dari sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh British Medical Journal dan Channel 4 Dispatched ditemukan bahwa produsen tampaknya mencoba menyembunyikan efek samping berbahaya ini.

Produsen juga diketahui menutup-nutupi berbagai dokumen yang menyatakan bahwa kedua obat tersebut dapat meningkatkan risiko pankreatitis pasien, yang diketahui menyebabkan 1.000 kasus kematian di Inggris tiap tahunnya.

Selain itu, investigasi ini menemukan adanya riset yang memperlihatkan bahwa sejumlah pasien yang mengonsumsi obat ini diketahui mengidap kanker pankreas. Bahkan dari studi terpisah yang dilakukan University of California, LA ditemukan bahwa obat-obatan ini tak hanya memberi efek samping pada manusia tapi juga menyebabkan tumor yang bisa berujung kanker pada hewan.

Padahal kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker dengan tingkat survival terendah, dengan hanya lima persen pasien yang diketahui bisa hidup hingga lima tahun lamanya pasca diagnosis.

Dr. Deborah Cohen dari BMJ yang terlibat dalam penyelidikan ini mengatakan, "Bukti-bukti individual ini bisa jadi terlihat tak begitu meyakinkan, namun ketika dipertimbangkan kaitannya dengan bukti-bukti lain yang lebih konsisten, maka gambaran yang mengkhawatirkan akan muncul dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan serius terkait keamanan obat ini."

Mengamini pernyataan Dr. Cohen, kepala editor BMJ, Dr. Fiona Godlee menambahkan, "Produsennya juga tak berkenan membagi data mereka kepada kami dan para pasien maupun dokter pun ternyata tak pernah diberi informasi yang memadai tentang ketidakjelasan seputar obat-obatan ini."

Namun produsen tetap bersikeras jika mereka berkomitmen terhadap keamanan pasien dan memantau proses produksi obat-obatan mereka secara ketat.


(sumber detikhealth)

Tuesday, June 11, 2013

Terapi penyembuhan kanker

Ad Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengobati penyakit kanker. Setiap orang yang terkena kanker tentu saja merasa was-was mengingat penyakit ini digolongkan sebagai penyakit berbahaya yang mematikan. Diperlukan penanganan yang dini dan serius untuk melakukan mengatasi penyakit ini, mengingat dampaknya yang fatal bila terlambat atau salah dalam pengobatan.
Kini, bukan hanya pengobatan secara medis yang dikenal masyarakat, namun banyak juga cara pengobatan seperti perpaduan antara kemoterapi dan herbal.
Masing-masing metode pengobatan tersebut tentu saja menyebabkan konsekuensinya sendiri. Khusus untuk pengobatan tradisional/alami, banyak ahli bedah tumor yang beranggapan bahwa pola pengobatan tersebut tidak berpengaruh sama sekali terhadap kesembuhan pasien.
Sebaliknya, seringkali ini dianggap berpotensi dalam memengaruhi kinerja obat anti-kanker yang sedang dikonsumsi. Jika dicermati, pendapat tersebut memang rasional terlebih jika melihat fakta bahwa semakin banyak saja pengobatan alternatif yang berbasiskan herbal namun, tanpa melakukan uji klinis terlebih dahulu.
Meski begitu, tentu saja kita tak bisa 'pukul rata' dan menganggap bahwa setiap pengobatan tradisional yang berbasiskan herbal tidak mengandung manfaat sama sekali untuk mengobati kanker.
Pada dasarnya, banyak tumbuhan herbal dan buah-buahan yang mengandung flavonoid yang sangat bermanfaat untuk mengobati penyakit kanker.
Penyebarannya yang luas serta tingkat toksisitasnya yang rendah memberikan keuntungan bagi kita untuk mengonsumsi tanaman yang mengandung senyawa aktif ini guna pengobatan.
Banyak sekali manfaat yang diberikan oleh flavonoid di dalam tubuh kita. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa flavonoid mampu berperan dalam memodifikasi reaksi tubuh terhadap penyakit.
Fungsi flavonoid selain melawan kanker, diantaranya dapat menekan peradangan atau inflamasi, mengontrol kadar gula dalam darah, melindungi tubuh dari serangan penyakit jantung, dan juga memperbaiki sistem imunitas atau kekebalan tubuh.
Perlu diketahui bahwa kadar flavonoid dalam setiap tumbuhan bervariasi sehingga kombinasi dan kuantitasnya yang beragam tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai jenis kanker.
Fungsi dan manfaat flavonoid ini dalam kemoterapi ialah dapat membantu meningkatkan kinerja kemoterapi dan menurunkan efek racun (toksisitas) kemoterapi tersebut.
Akan lebih baik jika dilakukan kombinasi berbagai ragam flavonoid seperti luteolin, quercetin, genistein, apigenin, dan juga kaemferol. Perpaduan tersebut khususnya dapat menghambat pertumbuhan sel kanker ovarium.
Kombinasi tersebut berpeluang lebih besar dalam membunuh kanker karena melakukan pengobatan dengan cara yang berbeda, dimana masing-masing memiliki fungsi tersendiri.
Jika hanya dilakukan pengobatan dengan cara kemoterapi, memang cara ini dapat membunuh sel kanker, namun kurang berdaya untuk mencegah penyebaran sel kanker tersebut ke organ yang lain.
Kemoterapi juga tidak akan berdaya jika ada pertumbuhan pembuluh darah yang baru, yang dapat memasok makanan bagi sel kanker. Makanya, diperlukan kombinasi dengan flavonoid yang dapat mencegah penyebaran sel kanker dan berfungsi dalam menekan adanya pertumbuhan pembuluh darah yang baru, menekan terjadinya mitosis atau pembelahan sel, dan menghambat metastasis atau penyebaran ke organ lainnya.
Ya, disamping pengobatan medis, Anda juga bisa mempertimbangkan konsumsi herbal anti-kanker untuk mengatasi penyakit ini. Yang penting, pengobatan dilakukan dengan cara konsisten dan persisten. Untuk kesembuhan Anda, apapun caranya mesti rela ditempuh!



Sarang semut dan Pijat Refleksi penyembuh kangker

Kanker dapat dikatakan sebagai salah satu penyakit yang paling mahal dan paling menakutkan di dunia.

Jika penyakit ini dapat dideteksi pada tahap yang lebih awal, pengobatannya akan lebih mudah dan tidak mahal dibandingkan jika sudah pada taraf stadium akhir. 
Selain karena biayanya yang mahal, operasi kanker juga sangat kompleks dan rumit. Penderitanya akan merasa sangat tidak nyaman karena harus melakukan terapi penyembuhan. Satu kali perawatan dan radiasi saja bisa memakan dana jutaan rupiah, ditambah lagi perawatan kemoterapi. Tentu, tidak ada yang ingin mengalaminya, tetapi mengetahui beberapa hal tentang itu mungkin bisa membantu Anda untuk menolong teman, kerabat, dan sahabat yang mengalaminya. Sangatlah penting agar seorang penderita kanker mendapatkan pengobatan medis sebagai perawatan utama. Tetapi, pengobatan alternatif juga tidak kalah pentingnya. Pengalaman banyak orang yang telah sembuh dari kanker menunjukkan bahwa pengobatan alternatif dapat sangat membantu. Tidak hanya mengobati, tetapi juga memulihkan kesehatan mereka.

Diantaranya adalah Sarang Semut dan pijat refleksi. Bagaimana keduanya bisa membantu penderita kanker? Sarang Semut adalah tanaman asli papua yang secara turun-temurun telah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Tanaman ini mengandung beberapa bahan aktif, misalnya berbagai mineral dan terutama kaya akan flavonoid yang mampu melawan kanker. Mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor dan kanker, antara lain: Inaktivasi karsinogen Menonaktifkan zat aktif yang menjadi penyebab kanker. Anti-proliferasi Menghambat proses perbanyakan sel abnormal pada kanker. Penghambatan siklus sel Pada kanker, terjadi kegagalan pengendalian dalam siklus pembelahan sel. Dimana sel mengalami pembelahan secara cepat dan terus menerus. 

Flavonoid bekerja dengan menghambat siklus pembelahan sel yang abnormal (kanker) tersebut. Induksi apoptosis dan diferensiasi Merangsang proses bunuh diri sel kanker. Inhibisi angiogenesis Menghambat pembentukan pembuluh darah baru pada sel kanker yang berperan dalam menyediakan makanan/nutrisi bagi perkembangan sel kanker. Jika sel kanker tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sel kanker akan mati. Pembalikan resistensi multi-obat Flavonoid membantu tubuh terhindar dari resistensi/kebal terhadap obat-obat yang dikonsumsi. Selain flavonoid, Sarang Semut juga mengandung Tokoferol yang juga memiliki efek anti-kanker dalam tubuh. Zat-zat ini melawan serangan radikal bebas dengan cara anti-degeneratif. Jadi, dapat dikatakan bahwa Sarang Semut secara aktif menyerang sel-sel kanker, baik dengan cara mematikan selnya maupun dengan mencegah pertumbuhannya. Lalu, bagaimana hasil yang diperoleh dari penggunaan Sarang Semut dapat dimaksimalkan? Dengan pijat refleksi. Pijat refleksi dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Seiring terjadinya 'pertempuran' melawan sel kanker, pertahanan tubuh juga perlu diperkuat. 

Bayangkan, jika dalam suatu liga sepak bola, yang menonjol hanya penyerangnya, tetapi back (pertahanan) dan kipernya lemah, tentu tim itu tidak akan menang, bukan? Demikian juga kekuatan Sarang Semut melawan kanker dapat diperkuat dengan pijat refleksi. Selain itu, efek samping dari pengobatan medis, misalnya kemoterapi, dapat dikurangi dengan pijat refleksi. Umumnya, seorang penderita kanker akan mengalami sakit kepala, migrain, mual dan muntah setelah menjalani perawatan kemoterapi. Ini akan semakin terasa terutama pada sesi kemoterapi kedua dan seterusnya. Perasaan tidak nyaman akibat perawatan kanker tersebut dapat dikurangi dengan pijat refleksi. Ya, kombinasi dari kedua terapi alternatif ini dapat sangat efektif untuk melawan kanker.

Herbal alami dan berkhasiat serta terjamin keasliannya dapat anda pesan disini,,

Herbal untuk Diabetes

Penyakit diabetes termasuk salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Tak heran, banyak orang yang merasa khawatir terkena penyakit ini. Berbagai metode pengobatan banyak ditawarkan untuk penyembuhannya, mulai dari pengobatan secara medis maupun pengobatan non-medis. Kali ini, kita akan membahas mengenai pengobatan non-medis diabetes dengan berbagai ramuan herbal yang telah terbukti ampuh untuk mengatasi diabetes.
Salah satu penyebab timbulnya diabetes ialah konsumsi karbohidrat sederhana yang berlebihan. secara teoritis, semakin banyak mengonsumsi karbohidrat tersebut, akan berdampak pada peningkatan gula darah secara drastis.
Sedangkan, kadar gula darah yang tinggi di dalam tubuh itulah yang pada akhirnya menjadi indikasi adanya penyakit diabetes melitus. Jika sudah terkena penyakit ini, maka akan sulit disembuhkan. Konsekuensinya, Anda harus benar-benar menjaga pola makan, terutama mengurangi asupan karbohidrat sederhana dalam tubuh.
Patut diketahui bahwa ada banyak tanaman di sekitar kita yang bisa dijadikan sebagai obat anti-diabetes yang aman, bebas dari berbagai bahan kimiawi yang berbahaya apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
Beberapa tanaman tersebut ada yang spesifik berkhasiat dalam mengobati diabetes, yang tentu saja dipadukan dengan pola makan teratur dan berolahraga secara konsisten. Menurut kalangan ahli, obat herbal ini memiliki kinerja seperti insulin yang bisa digunakan dalam jangka waku sangat panjang, bahkan sampai seumur hidup.
Tanaman obat ini memiliki kinerja yang konstruktif karena dapat membangun kembali jaringan sel yang rusak serta dapat menyembuhkan komplikasi akibat diabetes. Fungsinya ialah menurunkan kadar gula darah dengan cara menghambat penyerapan gula di dalam tubuh.
Hal itu bisa dilakukan karena tanaman herbal memiliki kadar serat yang tinggi. Berikut merupakan beberapa tanaman herbal yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati diabetes.

Mahkota Dewa

Tanaman herbal ini memiliki efek farmakologi seperti obat disentri, anti-peradangan, sakit kulit, menurunkan kadar gula darah. Cara penggunannya yakni menyeduh irisan buah Mahkota dewa ke dalam segelas air panas (200 cc). Kemudian, tutuplah gelas tersebut dan biarkan sebentar supaya larut. Barulah setelah itu, diminum secukupnya. Disarankan untuk meminumnya 2-3 kali dalam sehari.

Brotowali

Tanaman ini memiliki efek farmakologis seperti dapat menghilangkan rasa sakit (analgesik) dan menurunkan panas (anti-piretik), disamping sering digunakan untuk mengatasi diabetes.
Cara penggunaannya ialah dengan menyiapkan sekitar 6 cm batang Brotowali. Kemudian, cucilah sampai bersih. Lalu potong-potong dan kemudian tambahkanlah segenggam daun Sambiloto serta sepertiga genggam daun Kumis kucing. Lalu, rebuslah dengan tiga gelas air panas. Jika sudah dingin, minumlah setelah makan.

Buah Noni

Noni merupakan tanaman yang dianggap paling paten dalam menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Noni dapat memperbaiki sel beta pankreas serta reseptor insulin yang tidak berfungsi dengan baik.
Beberapa produsen di pasaran telah menyediakan herbal ini dalam kemasan yang lebih praktis dan siap dikonsumsi yakni dalam bentuk jus. Karena khasiat jus buah ini yang begitu efektif dalam mengatasi diabetes, banyak orang sudah tidak asing lagi ketika mendengar istilah Noni juice. Ada berbagai merk Noni juice di pasaran yang dapat Anda temukan dengan mudah.

Lidah Buaya

Cara penggunaannya, cuci bersih Lidah buaya yang sudah disiapkan. Lalu, potong-potong dan kemudian rebus Lidah buaya tersebut di dalam tiga gelas air sampai susut kira-kira setengahnya. Jika sudah, tiriskan dan minum air rebusan Lidah buaya itu 3 x 1,5 gelas setiap habis makan.

Tanaman Pare

Tanaman ini memiliki senyawa aktif charantin dan polypeptide-P yang dapat merangsang sel beta pankreas. Cara penggunannya ialah dengan memotong buah Pare seberat 200 gram. Kemudian, buat menjadi jus atau direbus. Minumlah airnya secara teratur setelah makan.

Teh Hijau

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan tanaman yang satu ini. Barangkali, Teh hijau senantiasa menjadi teman setia Anda ketika membaca koran. Teh hijau diketahui memiliki sensitifitas sel terhadap insulin. Anda dapat mengonsumsi Teh hijau setelah makan.
Ya, ternyata sudah banyak tanaman obat yang cukup mudah Anda temukan di sekeliling rumah atau di pasar-pasar dengan harga yang terjangkau.
Patut diketahui bahwa penggunaan herbal untuk mengobati diabetes ini harus dilakukan secara konsisten dan jangka waktu lama. Karena itu, Anda harus jadikan kebiasaan mengonsumsi herbal bukan hanya untuk mengobati penyakit, namun juga melakukan pencegahan terhadap kemunculan segala jenis penyakit yang lain.


Sekarang obat-obatan herbal sudah banyak di produksi,pastikan selalu mengkonsumsi obat herbal yang higienis,berkhasiat dan bukan herbal sembarangan.